ARKIB : 13/02/2009
PADA suatau hari, Nabi Sulaiman
memerintahkan burung hud-hud menyampaikan sepucuk surat kepada Ratu Balqis.
Tujuan surat itu dihantar ialah untuk menyedarkan Ratu Balqis supaya tidak
meninggi diri dengan anugerah Allah SWT yang diberikan kepadanya dan menyeru
menyembah Allah SWT.
Setelah membaca surat itu Ratu
Balqis terus mengumpulkan para pembesar dan para penasihat kerajaan untuk
membincangkan tindakan yang harus diambil berhubung dengan surat Nabi Sulaiman
itu. Mereka bersepakat untuk mengirim hadiah yang paling berharga untuk Nabi
Sulaiman.
Beberapa hari kemudian,
pergilah utusan Ratu Balqis menghantar hadiah itu kepada Nabi Sulaiman. Ketika
sampainya utusan Ratu Balqis, Nabi Sulaiman menyambut mereka dengan baik. Nabi
Sulaiman tidak sedikitpun berbangga dengan hadiah yang dibawa oleh mereka itu.
Malah Nabi Sulaiman berkata
kepada mereka, "Kembalilah kalian semua dan bawalah hadiah ini semula
kepada ratu kalian. Allah SWT telah mengurniakan pelbagai nikmat kepada aku.
Allah SWT telah memberikan aku kekayaan dan rezeki melimpah ruah yang tidak
diberikannya kepada seseorang pun daripada makhluk-Nya.
"Sampaikan kepada ratu
kalian, aku tidak perlu harta kekayaan atau kekuasaan, tapi aku mahu ratu
kalian bersama kalian menyembah dan patuh kepada perintah Allah SWT. Janganlah
kalian semua menyembah selain daripada Allah SWT dan katakan kepadanya,
sekiranya dia enggan menyembah dan patuh kepada perintah Allah, kami akan
segera menghantar tentera kami untuk menentangnya."
Maka kembalilah utusan Ratu
Balqis dengan segera ke istananya. Tiba sahaja di istana, para utusannya
menceritakan amanat yang telah disampaikan oleh Nabi Sulaiman. Ratu Balqis
mendengar dengan tenang.
"Kalau begitu, tidak ada
cara dan usaha lain kecuali kita hanya tunduk dan menurut ajaran Nabi Sulaiman
itu," kata Ratu Balqis.
"Baiklah," jawab para
utusannya.
Beberapa hari kemudian,
berangkatlah Ratu Balqis bersama para pembesarnya menuju ke istana Nabi
Sulaiman.
sumberArtikel Penuh:
http://ww1.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2009&dt=0213&pub=Utusan_Malaysia&sec=Bicara_Agama&pg=ba_05.htm#ixzz51l6KR1jG
© Utusan Melayu (M) Bhd
No comments:
Post a Comment